Fenomena Supermoon Pertama 2017 Akan Terjadi Akhir Pekan Ini

Supermoon adalah bulan purnama atau bulan baru yang kira-kira bertepatan dengan jarak terdekat yang dicapai Bulan ke Bumi dalam orbit eliptiknya, menghasilkan ukuran cakram lunar yang lebih besar dari biasanya seperti yang terlihat dari Bumi. Nama teknisnya adalah syzygy perigee dari sistem Earth-Moon-Sun. Istilah supermoon bukan berasal dari bahasa astronomi, namun berasal dari astrologi modern.


Peristiwa alam Supermoon pertama di 2017 akan berlangsung dalam waktu dekat. Supermoon akan kembali menghiasi langit Bumi lebih tepatnya pada pekan ini. Jika beberapa waktu terakhir sudah muncul bulan purnama yang jaraknya terhitung dekat, jarak Supermoon justru akan lebih dekat dengan Bumi. Puncak Supermoon akan terjadi pada Minggu subuh (3/12/2017) kira-kira pukul 4.00 WIB waktu Indonesia. Jika jarak Bulan biasanya berjarak 238 mil dari Bumi, saat Supermoon ia akan berjarak 222 mil. Menurut informasi yang dilansir Fox News pada Kamis (30/11/2017), Bulan pada saat Supermoon akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama. Semisal Supermoon tak tampak karena cuaca buruk pada awal Desember ini, kamu bisa menyaksikan Supermoon berikutnya pada Januari 2018 mendatang.

Penampakan supermoon yang terlihat di atas Pantai Sanur, Bali, Senin (14/11). Fenomena ini terjadi saat bulan mencapai titik terdekat dengan bumi dan merupakan fenomena supermoon terbesar dalam 68 tahun terakhir. Meski diklaim akan lebih dekat dengan Bumi, peristiwa Supermoon ini ternyata bukan yang paling besar di 2017. Supermoon terbesar justru tampak jelas dari Bumi pada 2016 lalu. Peristiwa Supermoon itu juga disebut sebagai Supermoon paling besar dalam 70 tahun terakhir.

Tentu peristiwa tersebut jadi kesempatan langka untuk melihat bulan dengan bentuk terbesarnya dari Bumi. Sebab, jika kamu melewatkan peristiwa langka ini, kamu akan kembali melihat Supermoon dalam waktu terdekat setidaknya pada 25 November 2034. Bob Breman, astronom dari Slooh Community Observatory, mengatakan jika ingin melihat Supermoon tidak memerlukan alat khusus.

Kamu bisa melihatnya dengan mata telanjang. Sementara kalau ingin mendapatkan pemandangan terbaik dari peristiwa ini, usahakan untuk melihat di tempat yang tidak ada polusi cahaya seperti di perkotaan. Karena, tingkat kecerahan bulan bisa dihalangi cahaya lampu gedung-gedung atau awan. Bulan purnama terjadi setiap bulan ketika matahari, Bumi, dan bulan berada dalam garis sejajar. Supermoon sendiri terjadi ketika bulan berada di titik perigee atau titik terdekat dengan bumi. Pejabat NASA dalam sebuah pernyataan menjelaskan, dengan dekatnya jarak tersebut, Bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah di langit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polling Pilgub DKI & Survei Pilkada Cagub Jakarta 2017 dari Berbagai Sumber

Kenapa Pria Bule Suka Sama Wanita Indonesia? Ini Dia Alasannya!

Tes Mata Sederhana. Coba Temukan Objek Tersembunyi Dalam Lingkaran Ini