Tindakan Hebat Dalam Berbisnis Ala Sukanto Tanoto

Sukanto Tanoto merupakan pebisnis sukses Indonesia yang bertempat tinggal di Singapura. Perusahaan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto, Royal Golden Eagle, merupakan perusahaan global yang bergerak di sektor pengelolahan sumber daya alam. Setelah sukses dalam perusahaannya tersebut, pria visioner ini mengembangkan beberapa bisnis lain yang masih dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam.

Perusahaan lain yang dikembangkan oleh Sukanto Tanoto adalah APRIL (Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol) yang merupakan area operasional pulp dan kertas, Asia Agri dan Apical yang merupakan area operasional kelapa sawit, Sateri International yang merupakan area operasional rayon dan pulp khusus, serta Pacific Oil and Gas yang merupakan area operasional energi.

Kesuksesan Sukanto Tanoto ini tidak dengan mudah diraihnya. Berbagai pengalaman telah dilewatinya sebagai pelajaran berharga untuk mencapai kesuksesan. Sejak kecil, pria yang bercita-cita menjadi dokter pada umur 12 tahun, gemar membaca berbagai buku termasuk revolusi Amerika dan Perang Dunia. Saat Sukanto Tanoto berumur 18 tahun, Amin Tanoto, ayahnya, mengalami stroke.



Sukanto Tanoto mengambil alih tanggung jawab bisnis keluarganya dengan berjualan minyak, bensin, dan peralatan mobil. Dengan mengambil alih bisnis keluarga ini, Sukanto belajar berbisnis, termasuk menerima kenyataan dan tidak menyerah dalam keadaan apapun, serta mencari solusi. Lanjut saat berumur 20 tahun, Sukanto tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk melakukan pekerjaan lapangan untuk membangun rumah, memasang AC, pipa, traktor, dan membuat lapangan golf.

Dengan modal pengalaman Sukanto Tanoto dalam manajemen bisnis serta pekerjaan lapangan, ia pintar melihat peluang yang terjadi pada tahun 1972. Pada tahun itu, impor kayu lapis dari Singapura menghilang di pasaran, maka Sukanto Tanoto mendirikan perusahaan kayu. “Negara kita kaya kayu, mengapa kita mengimpor kayu lapis,” ujarnya. Kisah sukses tidak akan terdengar indah jika tidak ada kisah kegagalan didalamnya.

Sukanto Tanoto pernah mengalami kegagalan di Sumatra Utara saat PT Inti Indorayon Utama (IIU) ditentang oleh aktivis lingkungan hidup karena pencemaran lingkungan. Berbekal pengalaman pahit itu, Sukanto mengambil pelajaran dari kesalahannya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pelajaran tersebut kemudian di terapkan olehnya di Riau, dimana terdapat perusahaan lainnya PT Riau Pulp. Di sekitar pabrik PT Riau Pulp tersebut, bersama lembaga swadaya masyarakat, Sukanto membuat program community development untuk penduduk setempat. “Saya tidak kasih ikan, tapi saya ajari mancing, itu yang kita kerjakan,” tuturnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polling Pilgub DKI & Survei Pilkada Cagub Jakarta 2017 dari Berbagai Sumber

Kenapa Pria Bule Suka Sama Wanita Indonesia? Ini Dia Alasannya!

Tes Mata Sederhana. Coba Temukan Objek Tersembunyi Dalam Lingkaran Ini