Sering Makan Ikan Mentah, 'Makhluk' Menakutkan Ini Ada Dalam Perut Seorang Pria

Hidangan berupa daging ikan mentah tentu bukan lagi hal yang aneh pada saat ini. Begitu banyak hidangan yang berasal dari daging mentah dan telah begitu populer, terutama makanan yang berasal dari laut. Terlebih lagi makanan Asia, seperti Sushi dan Sashimi yang bagi para penyukanya memiliki kelezatannya yang tiada duanya.

Mengkonsumsi ikan mentah memang diperbolehkan, meski begitu tidak disarankan untuk makan dalam jumlah besar dan sering. Sebab makanan mentah berbeda dengan makanan olahan yang telah dimasak. Memasak bahan makanan bisa membunuh berbagai jenis bakteri maupun parasit dalam daging yang bisa merugikan tubuh, namun tidak demikian dengan makanan mentah.

Makan daging mentah memang sehat, tapi disamping itu juga memiliki banyak risiko kesehatan jika dilakukan terlalu sering, karena berbagai bakteri dan parasit bisa masuk ke dalam tubuh, hidup dan merusak tubuh dari dalam. Para ilmuwan kini tengah memperingatkan para pecinta makanan mentah, khususnya yang terbuat dari bahan ikan seperti Sushi tentang bahaya memakan ikan mentah. Hal ini diungkap mereka setelah secara mengejutkan menemukan apa yang ada di dalam perut pria ini.

Parasit anisakid nematodes (cacing)

Seorang pria berusia 32 tahun dari Portugal dilarikan ke rumah sakit setelah dirinya merasakan sakit perut dan muntah parah. Sesampainya di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan sesuatu yang mengejutkan di perutnya, yaitu parasit yang menyerupai cacing. Diketahui jika pasien dengan penyakit aneh itu tersebut ternyata sudah merasakan sakit selama lebih dari seminggu. Hasil tes darah yang dilakukan menunjukkan adanya peradangan atau inflamasi ringan. Hasil tes itu juga mengungkap jika daerah di bagian bawah tulang rusuknya sangat empuk.

Parasit anisakis nematodes (cacing)

Pria itu kemudian mengaku jika baru-baru ini ia telah makan Sushi, dokter pun menduga bahwa dia mungkin menderita anisakiasis. Anisakiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama anisakis nematodes sebangsa cacing yang menyerang dinding perut atau usus. Dinding perut yang diserang kemudian meradang dan menyebabkan sakit nyeri hebat.

Jumlah laporan infeksi anisakis yang disertai dengan nyeri perut yang tajam di Jepang telah melonjak dari hanya 6 kasus di tahun 2007, menjadi 124 pada 2016. Kenaikan yang cukup signifikan menyebabkan kementerian terkait mendesak orang-orang untuk memanaskan atau membekukan makanan laut dan memeriksanya secara menyeluruh untuk mengetahui tanda-tanda parasit sebelum di makan.

Larva parasit anisakis mirip benang berwarna putih dengan ukuran 2 hingga 3 sentimeter. Cacing ini sering ditemukan pada spesies seperti makarel, bonito, salmon dan cumi-cumi. Mereka menginfeksi usus inangnya dan kemudian masuk ke dalam fungsi otot saat sang inang mati.

Larva anisakis dapat mati jika ditangani dengan benar, misalnya dengan memanaskannya hingga mendidih atau atau dibekukan dengan suhu dibawah 20 derajat celcius selama lebih dari satu hari, tapi larva ini bisa langsung masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan mentah atau kurang matang yang di konsumsi. Saat larva berkembang menjadi cacing, maka ia akan menempel pada dinding perut dan menyebabkan sakit perut akut bagi penderitanya.

Parasit ini memang relevan dengan daging mentah seperti Sushi. Cacing anisakid berkembang di dalam daging dikarenakan larvanya tertelan oleh ikan atau cumi-cumi. Hal ini tentu menjadi perhatian, khususnya bagi para pecinta makanan mentah yang berasal dari laut agar waspada.

Parasit anisakid nematodes (cacing)

Pasien dengan perut yang penuh dengan parasit itu pun kemudian menjalani serangkaian tindakan medis. Menurut tim medis di rumah sakit Lisbon dimana pasien tersebut dirawat, mereka menggunakan metode pengobatan menggunakan alat sejenis jaring khusus yang digunakan untuk mengangkat larva dan mengatasi penyakitnya.