Ingin Sukses?. Jangan Bohongi Diri Sendiri Dengan 5 Kebohongan Ini!

Banyak dari kita yang kadang urung melakukan sesuatu hanya karena merasa takut. Takut gagal, takut mengecewakan, atau takut melakukan kesalahan. Karenanya kita akan urung keluar dari zona nyamannya kita, dan mengejar tujuan-tujuan hidup kita. Padahal sukses itu tidak ada didalam zona nyaman.

Sukses selalu berada di luar zona nyaman yang membutuhkan usaha dan tekad yang lebih untuk mencapainya. Saat akan keluar dari zona nyaman, pikiran kita akan cenderung berusaha berbohong pada diri kita sendiri saat tubuh kita berusaha keluar dari zona nyaman. Kebohongan-kebohongan tersebut mungkin terlihat remeh, tetapi akan sangat mempengaruhi cara berpikir, dan cara pandangmu terhadap hidup. Mungkin dari beberapa kebohongan tersebut pernah pula kamu lakukan. Apa sajakah kebohongan terhadap diri sendiri yang akan semakin menjauhkanmu dari kesuksesan? Berikut kami berikan ulasannya.

Ingin Sukses?. Jangan Bohongi Diri Sendiri Dengan 5 Kebohongan Ini!


1. "Aku Sudah Melakukan yang Terbaik yang Aku Bisa"

Yakin sudah melakukan semua yang terbaik yang kamu bisa? Bisa jadi kamu mengatakan hal tersebut untuk meyakinkan dirimu sendiri yang masih dalam keraguan. Coba tanyakan lagi pada dirimu sendiri prihal ini. Tanyakan pada hatimu dan perhatikan lagi. Mungkin kam memang sudah mengerjakan hal tersebut. Tetapi, apakah sudah sebaik yang kamu harapkan. Dari apa yang baru saja kamu lakukan, apakah kamu sudah benar-benar yakin akan memperoleh hasil yang kamu harapkan. Tanyakan pada dirimu sendiri.

Jika jawabannya belum, berarti sebenarnya kamu memang belum memberikan yang terbaik. Coba kembalilah ke pekerjaan itu, dan berikan sedikit usahamu lagi pada hal tersebut. Jujurlah pada hatimu sendiri, hingga kamu benar-benar yakin bahwa kamu memang sudah memberikan usaha terbaikmu terutama untuk hal-hal yang sangat berarti, dan memiliki prioritas tinggi dalam daftar prioritasmu. Jangan menyerah dan patah semangat. Lebih baik berusah lebih keras, daripada menyesal diakhir nanti.


2. "Aku Tidak Bisa Mengubah Keadaan Ini"

Saat kamu merasa mentok pada hal tertentu dalam hidupmu. Baik dalam hubungan percintaan, perihal keuangan, atau akademik sekalipun kita sering kali mengatakan bahwa kita tidak bisa mengubah keadaan. Kamu merasa sulit mengubahnya. Tetapi itu hanya kamu yang merasa sulit kan. Bukan karena keadaan yang tidak bisa diubah. Walau bagimanapun jika kamu merasa tidak suka akan suatu hal, kamu tidak akan memperoleh hasil yang berbeda jika kamu terus menerus melakukan hal tersebut dengan cara yang sama. Untuk memperoleh hasil yang berbeda, kita harus melakukan dengan cara yang berbeda pula. Mungkin index prestasimu di kampus selalu lebih rendah dibandingkan teman-teman seangkatmu, kemudian karena hal tersebut kamu langsung mengecap dirimu tidak pandai, dan memang keadaannya sudah seperti itu. Begitu pula dalam hal lainnya. Kamu merasa nasibmu tidak bisa diubah. Sedih kan rasanya?

Dibanding mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak bisa mengubah keadaan. Cobalah untuk mengubah sudut pandangmu. Semuanya masih bisa diubah kok. Bukankah Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, hingga mereka mau mengubah nasib mereka sendiri? Jadi, luruskan niatmu untuk perlahan mengubahnya. You have to going the extra miles, and it’s really worth it.

Jika pekerjaan yang saat ini tidak cukup memenuhi kebutuhanmu, carilah pekerjaan yang bisa mencukupimu, atau kamu bisa mencari pekerjaan tambahan. Jika hingga kini sakitmu belum sembuh juga, coba saja untuk selalu ikhtiar, dan mencoba segala kemungkinan pengobatan yang ada. Jika kamu tidak bisa mengubah sifat pacarmu yang selalu membuatmu bersedih hati, tinggalkan saja dia, bukankah dia yang benar-benar mencintaimu adalah dia yang akan membersamaimu, dan selalu mendukungmu menjadi pribadi yang lebih baik. Bukannya membuatmu sedih dan urung meraih mimpi.


3. "Aku Baik-Baik Saja"

Kamu memiliki pacar yang selalu saja membuatmu marah karena sakit hati, dan bilang kamu baik-baik saja. Kamu hampir dikeluarkan dari kampus karena index prestasimu yang hanya satu koma, dan kamu tetap yakin bahwa kamu baik-baik saja. Kamu bangun merasa badanmu terasa tidak nyaman karena berat badanmu yang melonjak, dan kamu tetap mengatakan pada dirimu bahwa kamu masih baik-baik saja. Bohong! Kamu sedang membohongi dirimu sendiri. Sebenarnya kamu tidak baik-baik saja. Sebenarnya kamu tidak menyukai sikap pacarmu itu, tidak menyukai index prestasimu yang nasakom (nasib satu koma), pun kamu juga tidak menyukai bentuk badanmu yang melar disana sini. Sejujurnya kamu tidak menyukai hal tersebut. Kamu hanya membohongi dirimu sendiri karena kamu takut keluar dari zona nyamanmu dan mengubah keadaan.

Mengatakan pada diri sendiri bahwa kita baik-baik saja adalah upaya diri kita untuk selalu berpikiran positif. Tetapi, jika berpikiran positif tersebut tidak membuatmu tergerak untuk mengubah keadaanmu. Sama saja bohong. Ada kalanya kita memang harus berpikir positif pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Sedangkan untuk hal-hal yang masih bisa kita ubah, lebih baik berpikirlah realistis. Jika kamu tidak menyukai keadaanmu, katakan saja bahwa kamu memang tidak menyukainya. Katakan saja yang sesungguhnya pada dirimu sendiri bahwa kamu memang tidak sendang baik-baik saja. Hal tersebut malah justru dapat mengusikmu untuk keluar dari zona nyamanmu, dan mengubah keadaan yang tidak kamu sukai tersebut. Coba saja!


4. "Aku Tidak Tahu Cara untuk Memulainya"

Jangan biarkan rasa tidak percaya diri mengurungkan niatmu untuk meraih apapun yang kamu targetkan dalam hidup. Daripada mengatakan bahwa kamu tidak bisa melakukan ini dan itu. Lebih baik fokuskan pikiranmu, dan usahamu untuk mencari tahu caranya. Kamu bisa bertanya pada orang yang kamu anggap lebih mumpuni, atau memahami hal tersebut. Kamu bisa mencari tutorial di internet. Kamu bisa bergabung di komunitas-komunitas yang mendukung langkahmu. Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Semuanya mungkin untuk diperlajari. Selama kamu berniat, dan bertekad bulat untuk memperlajarinya. Kamu pasti bisa.


5. "Kebahagiaan Orang yang Aku Sayangi Adalah yang Terpenting"

Kita sering kali berkata bahwa apapun yang terjadi, yang terpenting adalah kebahagiaan orang-orang yang kamu sayang. Memang benar sih, membahagiakan orang lain itu baik. Tetapi, jika kamu sendiri tidak bisa merasakan kebahagiaan seperti yang mereka rasakan. Kamu justru merasa stres, terbebani, atau justru merasa sedih. Yakin kebahagiaan orang yang kamu sayangi masih yang terpenting? Cobalah dipikirkan kembali. Bukankah menyenangkan rasanya jika kamu bisa membahagiakan orang yang kamu sayang, dan karenanya kamu emang benar-benar turut merasakan kebahagiaan. Sama, kamu juga merasakannya juga. Benar kan?.

Jadi, mulai sekarang. Berhentilah berbohong bahwa yang terpenting adalah kebahagiaan orang yang kamu sayangi. Walau bagaimanapun kebahagiaanmu juga sama pentingnya. Kamu juga perlu memperhatikan dirimu sendiri. Apa gunanya oranglain merasa bahagia tetapi kamu tidak. Mereka yang tulus menyayangimu juga pasti tidak ingin melihatmu tidak bahagia. Mereka juga ingin melihatmu bahagia pula dengan apa yang kamu lakukan. Sudah seharusnya kamu mengusahakan win-win solution dalam setiap hal yang kamu lakukan. Jangan melakukan berbagai hal hanya karena kamu ingin membahagiakan orang-orang yang kamu sayangi saja ya. Tetapi, lebih dari itu, pastikan hatimu juga merasa bahagia melakukannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polling Pilgub DKI & Survei Pilkada Cagub Jakarta 2017 dari Berbagai Sumber

Kenapa Pria Bule Suka Sama Wanita Indonesia? Ini Dia Alasannya!

Tes Mata Sederhana. Coba Temukan Objek Tersembunyi Dalam Lingkaran Ini